BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman, kajian seputar
hadits semakin banyak dan kompleks. Mulai dari kajian hadits tematik sampai
pada kajian kajian kritik teks hadits. Semuanya ada karena bentuk respon dari
kehidupan yang sedang dialami. Sehingga kajian tentang hadits itu tidak bisa dilepaskan dari
sosio-kultur penulisnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, kiranya cukup
mengesankan bila dunia yang sedang dihadapi kaum muslimin sekarang ini adalah
persainagan antara dunia barat yang lebih maju, namun ada seorang dari kaum
muslim yang melakukan kajian hadits namun
tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut, justru beliau memberikan
kajian hadits seputar motivasi-motivasi yang berkaitan dengan amal ibadah kaum
muslimin yang notebene telah banyak ulama terdahulu yang membahasnya.
Adalah Ahmad bin Muhammad al-Sa’lan yang
mengkaji seputar hadits-hadits Faadhoil al-A’mal dalam kitabnya Tsalatsuna fi
Fadhoil al-A’mal. Kiranya disisni penulis akan membahas kitab tersebut karena hadits-hadits
didalamnya secara sekilas adalah hadits-hadist yang muncul tidak sebagai
respons dari kehidupan kaum muslimin sekarang ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
biografi pengarang kitab Tsalasuna Haditsan fi Fadhail al-A'mal?
2.
Bagaimana
metode dan sistematika dalam kitab Tsalasuna Haditsan fi Fadhail al-A'mal?
3.
Bagaimana
isi kitab Tsalasuna Haditsan fi Fadhail al-A'mal ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui biografi pengarang kitab Tsalasuna Haditsan fi Fadhail al-A'mal.
2.
Untuk
mengetahui metode serta sitematika kitab Tsalasuna Haditsan fi Fadhail
al-A'mal.
3.
Untuk
mengetahui isi kitab Tsalasuna Haditsan fi Fadhail al-A'mal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kajian Eksternal Kitab.
1.
Biografi Penulis
Sejauh penulusuran penulis, untuk membongkar
biografi kitab tersebut sampai sekarang ini belum menemukan. Penulis juga sudah
berusaha mengirimkan email untuk meminta biografinya tapi juga belum
memperolehnya. Dan yang hanya kami ketahui nama dari pengarang kitab tersebut
adalah Ahmad bin Muhammad al-Sya’lan.
2.
Metode dan Sistematika Kitab.
Dalam penulisan kitab “Tsalatsuna Haditsan fi Fadhail al-A’mal ini,
penulis hanya mengumpulkan hadits-hadits yang berkaitan dengan
keutamaan-keutamaan Amal dari kitab-kitab ahli hadits kemudian diringkasnya
menjadi hadits-hadits yang Shahih dan Hasan berdasarkan kemampuan penulis[1].
Sesuai dengan judulnya, kitab ini mencakup 30 hadits tentang
keutamaan-keutamaan amal. Sistematika kitab tersebut sebagai berikut:
Hadits ke
|
Pembahasan
|
Halaman
|
Hadits ke
|
Pembahasan
|
Halaman
|
1
|
Keutamaan
Ilmu
|
7
|
16
|
Keutamaan Jihad fi Sabilillah
|
17
|
2
|
Ampunan Dosa bagi Orang yang berilmu
|
8
|
17
|
Keutamaan Membaca al-Qur’an
|
18
|
3
|
Menyampaikan ilmu
|
8
|
18
|
Keutamaan perkumpulan Dzikir
|
18
|
4
|
Ikhlas karena Allah dalam menuntut ilmu
|
9
|
19
|
Keutamaan Dzikir
|
20
|
5
|
Keutamaan berdiam di masjid dan berjalan kaki ke masjid
|
9
|
20
|
Keutamaan Dzikir untuk menjaga dari godaan syaithan
|
20
|
6
|
Keutaman shalat bersama imam
|
11
|
21
|
Keutamaan Tasbih, Tahlil, dan Takbir
|
21
|
7
|
Keutamaan shalat sunah di rumah
|
11
|
22
|
Keutamaan mimpi melihat hal yang baik dan buruk
|
21
|
8
|
Keutamaan Shalat dua rakaat fajar
|
12
|
23
|
Keutamaan berdoa dalam hadits ini
|
22
|
9
|
Keutamaan Qiyamul Lail
|
12
|
24
|
Keutamaan bertaqwa dalam mencari rizqi
|
23
|
10
|
Keutamaan berdzikir, wudhu dan shalat setelah bangun
tidur
|
13
|
25
|
Keutamaan zuhud dalam harta dan pangkat
|
23
|
11
|
Keutamaan membaca qur’an di malam hari
|
13
|
26
|
Keutamaan iman, perbuatan baik dan meninggalkan
perbuatan jelek
|
24
|
12
|
Keutamaan shalat istikharah
|
14
|
27
|
Keutamaan zakat dan menjauhkan dari bala
|
24
|
13
|
Kmudahan dari kesulitan
|
15
|
28
|
Keutaman meninggalkan Isbal dan lainnya
|
25
|
14
|
Keutamaan puasa dan membaca al-Qur’an
|
16
|
29
|
Keutamaan menepati hutang
|
26
|
15
|
Keutamaan meninggalkan kepalsuan/ kebohongan
|
16
|
30
|
Keutamaan meninggalkan 7 maubiqat perbuatan yang
|
30
|
3. Kelebihan dan Kekurangan.
Tentunya bukan berlebihan jika dikatakan kitab
tersebut tidak begitu banyak memberikan kontribusi dalam kajian hadits
kontemporer ini, sebab hadits didalamnya sebenarnya adalah hadits-hadist yang
sudah banyak dibahas oleh ulama-ulama terdahulu terbukti bahwa hadits-hadits
didalamnya adalah cuplikan dari kitab-kitab hadits primer (kutubis sittah)
tanpa disertai penjelasan dari penulis.
Di sisi lain, kitab tersebut juga dapat
diapresiasi karena hadits-hadits didalamnya mungkin sudah banyak dilupakan kaum
muslimin sehingga kitab tersebut adalah bentuk peringatan terhadap kita umat
moderen untuk bisa menghayati setiap amal dan lebih meningkatkannya lagi.
B.
Kajian Isi Kitab
Dalam kitab tsalasuna haditsan fi fadhail al-a'mal terdapat
30 hadits, berikut beberapa contoh hadits yang ada dalam kitab ini serta
pembahasannya.
1.
Hadits
no.4 bab keikhlasan dalam menuntut ilmu
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال
رسول الله ﷺ:«من
تعلم علما مما يبتغى به وجه الله عز وجل لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا لم
يجد عرف الجنة يوم القيامة يعني ريحها». رواه أبو داود وابن ماجة وأحمد وصححه
الألباني
Setelah
melakukan takhrij, hadits ini semakna dapat ditemukan dalam kitab hadits primer
dengan keterangan sebagai berikut:
a.
Sumber
Abu Daud
Kitab
: Ilmu
Bab
: Menuntut ilmu bukan karena Allah
No. Hadist : 3179
b.
Sumber Ibnu Majah
Kitab
: Mukadimah
Bab
: Mengambil manfaat ilmu dan beramal dengannya
No. Hadist : 248
c.
Sumber Ahmad
Kitab
: Sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan hadits
Bab
: Musnad Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu
No. Hadist : 8103
Adapun teks
hadits secara lengkapriwayat Abu Daud adalah sebagai berikut:
حَدَّثَنَاأَبُوبَكْرِبْنُأَبِيشَيْبَةَحَدَّثَنَاسُرَيْجُبْنُالنُّعْمَانِحَدَّثَنَافُلَيْحٌعَنْأَبِيطُوَالَةَعَبْدِاللَّهِبْنِعَبْدِالرَّحْمَنِبْنِمَعْمَرٍالْأَنْصَارِيِّعَنْسَعِيدِبْنِيَسَارٍعَنْأَبِيهُرَيْرَةَقَالَقَالَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَمَنْتَعَلَّمَعِلْمًامِمَّايُبْتَغَىبِهِوَجْهُاللَّهِعَزَّوَجَلَّلَايَتَعَلَّمُهُإِلَّالِيُصِيبَبِهِعَرَضًامِنْالدُّنْيَالَمْيَجِدْعَرْفَالْجَنَّةِيَوْمَالْقِيَامَةِيَعْنِيرِيحَهَا
Artinya:Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Suraij bin An Nu'man telah menceritakan kepada
kami Fulaih dari Abu Thuwalah Abdullah bin Abdurrahman bin Ma'mar Al Anshari
dari Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang
seharusnya karena Allah Azza Wa Jalla, namun ia tidak mempelajarinya kecuali
untuk mendapatkan sebagian dari dunia, maka ia tidak akan mendapatkan baunya
Surga pada Hari Kiamat.”
2.
hadits
tentang keutamaan zikr kitab no.19
عن أبي أيوب رضي
الله عنه أن رسول الله ﷺ قال:«من قال لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد
وهو على كل شيء قدير عشر مرات كان كمن أعتق أربعة أنفس من ولد إسماعيل». رواه البخاري
ومسلم والترمذي والنسائي
Setelah
kami takhrij, sumber hadit ini adalah sebagai berikut:
a.
Sumber
: Tirmidzi
Kitab : Do'a
Bab : Doa nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
No. Hadist : 3476
b.
Sumber
: Muslim
Kitab : Dzikir, doa, taubat dan istighfar
Bab : Keutamaan Tahlil, tasbih dan doa
No. Hadist : 4859
Adapun teks hadits lengkap sanad dan matannya adalah sebagai
berikut:
حَدَّثَنَامُوسَىبْنُعَبْدِالرَّحْمَنِالْكِنْدِيُّالْكُوفِيُّحَدَّثَنَازَيْدُبْنُحُبَابٍقَالَوَأَخْبَرَنِيسُفْيَانُالثَّوْرِيُّعَنْمُحَمَّدِبْنِعَبْدِالرَّحْمَنِبْنِأَبِيلَيْلَىعَنْالشَّعْبِيِّعَنْعَبْدِالرَّحْمَنِبْنِأَبِيلَيْلَىعَنْأَبِيأَيُّوبَالْأَنْصَارِيِّقَالَقَالَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَمَنْقَالَعَشْرَمَرَّاتٍلَاإِلَهَإِلَّااللَّهُوَحْدَهُلَاشَرِيكَلَهُلَهُالْمُلْكُوَلَهُالْحَمْدُيُحْيِيوَيُمِيتُوَهُوَعَلَىكُلِّشَيْءٍقَدِيرٌكَانَتْلَهُعِدْلَأَرْبَعِرِقَابٍمِنْوَلَدِإِسْمَعِيلَقَالَوَقَدْرُوِيَهَذَاالْحَدِيثُعَنْأَبِيأَيُّوبَمَوْقُوفًا
Telah
menceritakan kepada kami Musa bin Abdurrahman Al Kindi Al Kufi telah
menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab ia berkata; dan telah mengabarkan
kepadaku Sufyan Ats Tsauri dari Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Laila dari Asy
Sya'bi dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Abu Ayyub Al Anshari ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang
mengucapkan sepuluh kali: LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL
MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR
(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu
bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang
menghidupkan, serta mematikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu)
maka baginya seperti memerdekakan empat orang budak dari anak Isma'il."
Abu Isa berkata; dan hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Ayyub secara
mauquf.
3.
Hadits
tentang keutamaan iman no.26
عن أبي أمامة رضي الله عنه أن رجلا سأل
رسول الله ﷺ ما الإيمان ؟ قال: إذا سرتك حسنتك وساءتك سيئتك فأنت مؤمن قال: يا
رسول الله فما الإثم قال: إذا حاك في نفسك شيء فدعه . رواه أحمد وصححه الألباني
Sumber hadit tersebut adalah sebagai berikut:
Sumber : Ahmad
Kitab : Sisa musnad sahabat Anshar
Bab : Hadits Abu Umamah Al Bahili Ash Shuda bin 'Ajlan bin 'Amru
bin …
No. Hadist : 21138
Adapun teks hadit lengkap dari riwayat ahmad adalah sebagai
berikut:
حَدَّثَنَاإِبْرَاهِيمُبْنُخَالِدٍحَدَّثَنَارَبَاحٌعَنْمَعْمَرٍعَنْيَحْيَىبْنِأَبِيكَثِيرٍعَنْزَيْدِبْنِسَلَّامٍعَنْجَدِّهِقَالَسَمِعْتُأَبَاأُمَامَةَيَقُولُسَأَلَرَجُلٌالنَّبِيَّصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَفَقَالَمَاالْإِثْمُفَقَالَإِذَاحَكَّفِينَفْسِكَشَيْءٌفَدَعْهُقَالَفَمَاالْإِيمَانُقَالَإِذَاسَاءَتْكَسَيِّئَتُكَوَسَرَّتْكَحَسَنَتُكَفَأَنْتَمُؤْمِنٌ
Telah menceritakan kepada kami Ibrohim bin Kholid telah
menceritakan kepada kami Rabah dari Ma'mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Zaid
bin Sallam dari kakeknya berkata; Aku mendengar Abu Umamah berkata: Seseorang
bertanya pada Nabi ShallallahuAlaihiWasallam; Apa itu dosa? Rasulullah
Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Bila sesuatu menggelisahkan hatimu
tinggalkan." Orang itu bertanya; Apa itu iman? Rasulullah
Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Bila kejelekanmu menggelisahkanmu
dan kebaikanmu menggembirakanmu berarti engkau mu`min."
4.
Hadits
no.12 bab Keutamaan Istikharah
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال كان رسول الله ﷺ يعلمنا الاستخارة في الأمور كلها كما يعلمنا السورة من القرآن يقول: «إذا
هَمّ أحدكم بالأمر فليركع ركعتين من غير الفريضة ثم ليقل اللهم إني أستخيرك بعلمك
وأستقدرك بقدرتك وأسألك من فضلك العظيم فإنك تقدر ولا أقدر وتعلم ولا أعلم وأنت
علام الغيوب اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر خير لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري أو
قال عاجل أمري وآجله فاقدره لي ويسره لي ثم بارك لي فيه وإن كنت تعلم أن هذا الأمر
شر لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري أو قال في عاجل أمري وآجله فاصرفه عني واصرفني
عنه واقدر لي الخير حيث كان ثم أرضني قال ويسمي حاجته». البخاري
Pada bab ini terdapat hadits mengenai istikharah. Setelah
kami takhrij, hadits ini terdapat dalam riwayat Bukhari kitab “Jum'at” Bab “Shalat
Sunnah Dilaksanakan Dengan Dua Raka'at Dua Raka'at” No. Hadist 1096.Berikut teks hadits lengkap sanad dan
matan nya.
حَدَّثَنَاقُتَيْبَةُقَالَحَدَّثَنَاعَبْدُالرَّحْمَنِبْنُأَبِيالْمَوَالِيعَنْمُحَمَّدِبْنِالْمُنْكَدِرِعَنْجَابِرِبْنِعَبْدِاللَّهِرَضِيَاللَّهُعَنْهُمَاقَالَكَانَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَيُعَلِّمُنَاالِاسْتِخَارَةَفِيالْأُمُورِكُلِّهَاكَمَايُعَلِّمُنَاالسُّورَةَمِنْالْقُرْآنِيَقُولُإِذَاهَمَّأَحَدُكُمْبِالْأَمْرِفَلْيَرْكَعْرَكْعَتَيْنِمِنْغَيْرِالْفَرِيضَةِثُمَّلِيَقُلْاللَّهُمَّإِنِّيأَسْتَخِيرُكَبِعِلْمِكَوَأَسْتَقْدِرُكَبِقُدْرَتِكَوَأَسْأَلُكَمِنْفَضْلِكَالْعَظِيمِفَإِنَّكَتَقْدِرُوَلَاأَقْدِرُوَتَعْلَمُوَلَاأَعْلَمُوَأَنْتَعَلَّامُالْغُيُوبِاللَّهُمَّإِنْكُنْتَتَعْلَمُأَنَّهَذَاالْأَمْرَخَيْرٌلِيفِيدِينِيوَمَعَاشِيوَعَاقِبَةِأَمْرِيأَوْقَالَعَاجِلِأَمْرِيوَآجِلِهِفَاقْدُرْهُلِيوَيَسِّرْهُلِيثُمَّبَارِكْلِيفِيهِوَإِنْكُنْتَتَعْلَمُأَنَّهَذَاالْأَمْرَشَرٌّلِيفِيدِينِيوَمَعَاشِيوَعَاقِبَةِأَمْرِيأَوْقَالَفِيعَاجِلِأَمْرِيوَآجِلِهِفَاصْرِفْهُعَنِّيوَاصْرِفْنِيعَنْهُوَاقْدُرْلِيالْخَيْرَحَيْثُكَانَثُمَّأَرْضِنِيقَالَوَيُسَمِّيحَاجَتَهُ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan
kepada kami 'Abdurrahman bin Abu Al Mawaliy dari Muhammad bin Al Munkadir dari
Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhua berkata: "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengajari kami shalat istikharah dalam setiap urusan yan kami
hadapi sebagaimana Beliau mengajarkan kami AL Qur'an, yang Beliau shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang dari kalian menghadapi masalah
maka ruku'lah (shalat) dua raka'at yang bukan shalat wajib kemudian berdo'alah:
"Allahumma inniy astakhiiruka bi 'ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa
as-aluka min fadhlikal 'azhim, fainnaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta'lamu wa laa
'Abdullah'lamu wa anta 'allaamul ghuyuub. Allahumma in kunta ta'lamu anna
haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa aku ma'aasyiy wa 'aafiyati amriy"
atau; 'Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarik liy
fiihi. Wa in kunta ta'lamu anna haadzal amru syarrul liy fiy diiniy wa
ma'aasyiy wa 'aafiyati amriy" aw qaola; fiy 'aajili amriy wa aajilihi
fashrifhu 'anniy washrifniy 'anhu waqdurliyl khaira haitsu kaana tsummar
dhiniy". Beliau bersabda: Dan sebutlah keperluannya" (Ya Allah aku
memohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan memohon kemampuan dengan kekuasaanMu
dan memohon kepadaMu dengan karuniaMu yang Agung, karena Engkau Maha berkuasa
sedang aku tidak berkuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui
karena Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah bila Engkau
mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan
kesudahan urusanku ini atau Beliau bersabda; di waktu dekat atau di masa nanti maka
takdirkanlah buatku dan mudahkanlah kemudian berikanlah berkah padanya. Namun
sebaliknya, ya Allah bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku,
bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini atau Beliau bersabda; di
waktu dekat atau di maa nanti maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku
darinya dan tetapkanlah buatku urusn yang baik saja dimanapun adanya kemudian
paskanlah hatiku dengan ketepanMu itu". Beliau bersabda: "Dia
sebutkan urusan yang sedang diminta pilihannya itu".
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa, kitab Tsalatsuna fi Fadhoil al-A’mal adalah kitab hadits yang
menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan amal. Pengarangnya adalah Ahmad bin
Muhammad al-Sya’lan, namun sampai hari ini penulis belum menemukan biografinya.
Kelebihan dari kitab tersebut adalah bentuk
perngatan terhadap kaum musimin yang kurang menghayati dan meningkatkan
amalnya.
B. Kritik dan Saran
Idza Tamma al-Amru Bada Naqshuhu. Kami
sadari makalah ini jauh dari sempurnya, bahkan cukup. Sebab
penjelasan-penjelasan dalam makalah ini dengan keterbatasan kami masih sangat
kurang dari yang diharapkan teman-teman. Sehingga sangat kami harapkan kritik
dan saran yang membangun sehingga makalah ini bisa menjadi makalah yang
diharapkan teman-teman. Kiranya cukup sekian. Wallahu a’lam bisshowab....
Daftar Pustaka
Kitab Tsalatsuna fi Fadhail al-A’mal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar